172 research outputs found

    Model Matematik Dari Spark Ignition Engine FIAT DEDRA V6

    Full text link
    Pemodelan matematik dari spark ignition engine (SIE) berupa engine stand yaitu motor bakar bensin mobil FIAT DEDRA V6 selama ini banyak didominasi oleh model matematik sistem siso, yaitu masukannya berupa Spark advanced position A(s) (time ignition) di dalam ruang bakar (silinder) atau dapat berupa Duty cycle of the throttle valve D(s) sebagai penyebab variasi Air to Fuel Ratio (AFR) terhadap keluaran berupa speed engine atau manifold pressure. Pemodelan matematik dari plant SIE pada penelitian ini, bagaimana menentukan hubungan antar kedua keluaran terhadap pengaruh dari kedua masukan tersebut di atas. Hubungan dari kedua keluaran terhadap kedua masukan dinyatakan dengan transfer function berbentuk matrix sistem multi input multi output (mimo) 2X2 dari SIE, sehingga subsistem-subsistem dari plant engine didapat dengan menggunakan metode superposisi dari kedua keluaran speed engine dan manifold pressure terhadap kedua masukan yaitu Duty cycle of the throttle valve dan Spark advanced Position. Hasil yang didapat disimulasikan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari masing-masing masukan yang memberikan kontribusi ke keluaran terhadap subsistem-subsistem sistem mimo dari plant spark igniton engine

    Studi Fenomenologis Kebahagiaan Guru di Papua

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis secara mendalam nilai-nilai kebahagiaan serta mengeksplorasi karakter positif yang diwujudkan dalam proses belajar-mengajar di pedalaman Papua. Kebahagiaan merupakan suatu konsep yangmenggambarkan kondisi individu ketika mengarahkan perasaannya pada hal yang positif dan memanfaatkan karakter positif yang dimiliki untuk memaknai peristiwa-peristiwa yang dijalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Partisipan sebanyak tiga orang, dan proses pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gurumengarahkan perasaannya ke hal-hal yang positif berdasarkan pengalaman selama mengabdi, yaitu; ketika siswa-siswa di pedalaman dapat mengikuti pelajaran yang diberikandan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dapat menunjukkan identitas guru secara langsung di pedalaman, adanya kesatuan kerja diantara para guru, dan mendapatkandukungan dari masyarakat setempat maupun keluarga mereka.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis secara mendalam nilai-nilai kebahagiaan serta mengeksplorasi karakter positif yang diwujudkan dalam prosesbelajar-mengajar di pedalaman Papua. Kebahagiaan merupakan suatu konsep yangmenggambarkan kondisi individu ketika mengarahkan perasaannya pada hal yang positifdan memanfaatkan karakter positif yang dimiliki untuk memaknai peristiwa-peristiwa yangdijalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif fenomenologi digunakandalam penelitian ini. Partisipan sebanyak tiga orang, dan proses pengumpulan data melaluimetode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gurumengarahkan perasaannya ke hal-hal yang positif berdasarkan pengalaman selamamengabdi, yaitu; ketika siswa-siswa di pedalaman dapat mengikuti pelajaran yang diberikandan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dapat menunjukkan identitas gurusecara langsung di pedalaman, adanya kesatuan kerja diantara para guru, dan mendapatkandukungan dari masyarakat setempat maupun keluarga mereka

    Keyword and Image Content Features for Image Indexing and Retrieval Within Compressed Domain

    Full text link
    The central problem of most Content Based Image Retrieval approaches is poor quality in terms of sensitivity (recall) and specificity (precision). To overcome this problem, the semantic gap between high-level concepts and low-level features has been acknowledged. In this paper we introduce an approach to reduce the impact of the semantic gap by integrating high-level (semantic) and low-level features to improve the quality of Image Retrieval queries. Our experiments have been carried out by applying two hierarchical procedures. The first approach is called keyword-content, and the second content-keyword. Our proposed approaches show better results compared to a single method (keyword or content based) in term of recall and precision. The average precision has increased by up to 50%

    HASIL PROSES TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGI TERHADAP KUALITAS DAN PRODUKSI BAHAN BAKU PUPUK

    Get PDF
    Berdasarkan uji laboratorium menunjukkan bahwa limbah cair yang berasal dari kegiatan RSUP Sanglah di Denpasar Bali, termasuk jenis limbah cair domestik. Limbah cair domestik didominasi kandungan bahan organik berupa protein dan karbohidrat yang ditunjukkan oleh parameter BOD (22,63 mg/l), COD (47 mg/l), TSS (25.83 mg/l), amonia (0,17 mg/l), nitrat (4 mg/l) dan nitrit (0,20 mg/l). Bahan–bahan ini bersumber dari kegiatan medis dan non medis RSUP Sanglah. Bahan baku pupuk harus mengandung bahan organik berupa karbohidrat dan protein (Caldwel, 2001) Hasil analisis terhadap tahapan proses perlakuan teknologi biodetox menunjukkan bahwa teknologi tersebut sudah memenuhi standar operasional yaitu menekankan prinsip biologi dengan konsep pemanfaatan dan hasil kualitas limbah aman, efisien, ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari kualitas limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu dan aman dimanfaatkan terutama pada tahap stabilisasi (stasiun C) dan tahap akhir pembuangan (stasiun D) melalui Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan standar mutu air golongan D Kepmen KLH No -02/MENKLH/1/ 1988, juga karakteristik limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar bahan baku pupuk yang ditetapkan terutama pada tahap stabilisasi. Menurunnya nilai kekeruhan, padatan terlarut dan padatan tersuspensi (Gambar 4.2a, 4.2b) diakibatkan perlakuan tahapan proses (pretreatment, treatment dan stabilisasi) dimana terjadi penurunan kandungan zat padat dan pemisahan komponen partikel dari zat cair. Penurunan kandungan zat padat dan pemisahan akan berpengaruh terhadap tingkat sidementasi dan bentuk komponen partikel yang lebih sederhanan ( Gegner, 2002). Penurunan nilai parameter BOD,COD (Gambar 4.5) diikuti parameter amonia, nitriat (Gambar 4.4) disebabkan proses, perlakuan fisik dan biologi secara terpadu dan perlakuan teknis operasional teknologi. Perlakuan teknologi yang diberikan pada tahap treatment dan stabilisasi (Tabel 4.2) bertujuan untuk mempercepat proses, dan mengatur jumlah komponen dan menjaga kondisi lingkungan. Perlakuan aerasi 3,3 jam akan berpengaruh terhadap bioaktivitas dan biodegradasi bahan organik oleh mikroorganisme terutama bakteri aerob. Perlakuan F/M 0,24-0,5 g/BOD/hari/g/MLSS akan berpengaruh terhadap keseimbangan jumlah makanan dan populasi mikroorganisme berdasarkan kebutuhan energi seperti: bakteri hetrotrof dan autrotrof. Perlakuan waktu tinggal limbah 2-4 hari dan aliran limbah cair sebesar 35% berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen, jumlah zat makanan (bahan organik), waktu tinggal limbah dan akhirnya berpengaruh terhadap jumlah dan komponen unsur

    PEMANFAATAN BAKTERI UNTUK KESELAMATAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Manfaat bakteri terhadap keselamatan lingkungan, merupakan salah satu bagian dalam mempelajari mikrobiologi lingkungan (enviromental mikrobiology), yakni ilmu yang mempelajari komposisi dan fisiologi dari komunitas mikroba di dalam lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tanah, air dan udara serta sedimen yang menutupi planet juga termasuk binatang dan tumbuhan yang mendiami area ini. Mikrobiologi lingkungan juga termasuk mempelajari mikroorganisme yang berada di dalam lingkungan buatan seperti bioreaktor. Melalui perkembangan bioteknologi dan rekayasa genetik di masa yang akan datang, memungkinkan bakteri akan membawa beberapa sifat genetik dengan mentransfer gen yang dikehendaki untuk membuat sifat tumbuhan, manusia maupun hewan yang diinginkan dengan sifat dan karakteristik sesuai harapan manusia. Untuk hal ini diperlukan kajian lebih mendalam beberapa hasil penelitian dan informasi yang terkini

    ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENCEMARAN PADA SETIAP TAHAPAN PROSES PERLAKUAN BIOLOGI DALAM PENANGANAN LIMBAH CAIR SECARA KONVENSIONAL

    Get PDF
    Hasil analisis terhadap tahapan proses perlakuan teknologi limbah cair secara biologi menunjukkan bahwa teknologi tersebut sudah memenuhi standar operasional yaitu menekankan prinsip biologi dengan konsep pemanfaatan dan hasil kualitas limbah aman, efisien, ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari kualitas limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu dan aman dimanfaatkan terutama pada tahap stabilisasi (stasiun C) dan tahap akhir pembuangan (stasiun D) melalui Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan standar mutu air golongan D Kepmen KLH No -02/MENKLH/1/ 1988, juga karakteristik limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar bahan baku pupuk yang ditetapkan terutama pada tahap stabilisasi. Menurunnya nilai kekeruhan, padatan terlarut dan padatan tersuspensi (Gambar 4.2a, 4.2b) diakibatkan perlakuan tahapan proses (pretreatment, treatment dan stabilisasi) dimana terjadi penurunan kandungan zat padat dan pemisahan komponen partikel dari zat cair. Penurunan kandungan zat padat dan pemisahan akan berpengaruh terhadap tingkat sidementasi dan bentuk komponen partikel yang lebih sederhanan ( Gegner, 2002). penurunan nilai parameter BOD,COD (Gambar 4.5) diikuti parameter amonia, nitriat (Gambar 4.4) disebabkan proses, perlakuan fisik dan biologi secara terpadu dan perlakuan teknis operasional teknologi. Perlakuan teknologi yang diberikan pada tahap treatment dan stabilisasi (Tabel 4.2) bertujuan untuk mempercepat proses, dan mengatur jumlah komponen dan menjaga kondisi lingkungan. Perlakuan aerasi 3,3 jam akan berpengaruh terhadap bioaktivitas dan biodegradasi bahan organik oleh mikroorganisme terutama bakteri aerob. Perlakuan F/M 0,24-0,5 g/BOD/hari/g/MLSS akan berpengaruh terhadap keseimbangan jumlah makanan dan populasi mikroorganisme berdasarkan kebutuhan energi seperti: bakteri hetrotrof dan autrotrof. Perlakuan waktu tinggal limbah 2-4 hari dan aliran limbah cair sebesar 35% berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen, jumlah zat makanan (bahan organik),waktu tinggal limbah dan akhirnya berpengaruh terhadap jumlah dan komponen unsur

    PENGARUH BEBERAPA BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK CAIR DAN KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAYUR HIJAU (Brasica Junceae L)

    Get PDF
    Hasil uji sidik ragam terhadap berat segar daun menunjukkan perbedaan tidak nyata pada taraf uji Duncan 5%,. Berat segar daun per tanaman tertinggi dihasilkan oleh Biofilter pada dosis 15 g/polibag, yaitu berturut-turut 19,90% dan 17,35% lebih tinggi dibandingkan nilai tersebut pada Biosugih dan Hyponex pada dosis yang sama (Tabel 4.5). Dosis 15 g/ polibag memberikan berat daun segar 56, 86% lebih tinggi dari pada dosis 0 g/polibag pada bahan Biofilter 47,00% dan 37,13% pada Hyponex. Biofilter pada dosis 20 g/ polibag memberikan berat daun segar lebih rendah dan pada dosis 15 g/polibag tetapi nyata lebih tinggi dibandingkan dosis 10 dan 0 g/polibag. Dosis 20 g/ polibag pada Biosugih memberikan berat daun segar yang tidak berbeda dengan nilai tersebut pada dosis lainnya, tetapi tidak berbeda nyata dengan nilai tersebut pada dosis lain pada Hyponex (Tabel 4.5). Tingginya berat segar daun per tanaman pada perlakuan jenis pupuk bahan baku pupuk Biofilter pada dosis 15 g/polibag (K3), berkaitan erat dengan kompleksitas komponen unsur dan ketersedian unsur hara lebih banyak. Mineral organik berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Kienholz et al., 2000.) Asam amino bermanfaat dalam peningkatan kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman. Hormon berfungsi merangsang pertumbuhan tunas baru (Mesdaghinia et al., 2009). Mikroorganisme berfungsi selain bisa merombak unsur supaya tersedia juga sebagai pengikat nitrogen di udara (Schuler, 1993). Rhizobium yang berasosiasi dengan tanaman legume mampu menambah 100-300 kg N/ha dalam satu musim dan meninggalkan sejumlah N untuk tanaman berikutnya (Purwoko, 2007). Azotobacter merupakan bakteri pengikat N yang tidak berasosiasi dengan tanaman dan mampu menurunkan kebutuhan pupuk nitrogen sebesar 25 % - 50% (Schuler,1993). Hal ini juga terlihat dari tingginya parameter pertumbuhan seperti: berat segar akar tanaman sebesar 2,52g (K3), berat daun kering oven sebesar 2,35g (K3), berat kering oven akar sebesar 0,835g (K2), hasil total tanaman sebesar 2,81g (K3) yang diperoleh pada perlakuan jenis bahan baku pupuk biofilter. Dosis 15 g/polibag pada jenis Biofilter, Biosugih maupun Hyponex memberikan berat akar segar (3,22 g), berat daun (2,97 g), akar (0,996 g) dan total tanaman kering oven (3,16 g) tertinggi dan nyata lebih tinggi dibandingkan masing-masing nilai variabel tersebut pada dosis yang lain, kecuali pada dosis Hyponex 10 g/polibag (Tabel 4.5). Dosis 20 g/polibag pada Biofilter, Biosugih dan Hyponex nyata menurunkan berat akar segar, berat daun, akar dan total tanaman kering oven dibandingkan dosis 15 g/polibag (Tabel 4.8

    PERANAN EFFECTIVE MICROORGANISM 4 (EM-4) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH TINJAUAN DARI PERSPEKTIF PENGELOLAAN LINGKUNGAN SECARA BERKELANJUTAN

    Get PDF
    Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang membahayakan kesehatan manusia oleh karena itu sampah perlu dikelola dengan cara yang effektif, murah dan berwawasan lingkungan. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa Effective Microorganisms 4 (EM-4) dapat digunakan sebagai dekomposer sampah organik menjadi kompos. EM-4 merupakan kultur campuran dalam medium cair berwama coklat kekuningan, berbau asam dan terdiri dari mikroorganisme yang men guntungkan bagi kesuburan tanah. Adapun jenis mikroorganisme yang berada dalam EM-4 antara lain : Lactobacillus sp., Yeast-Saccharomyces, Actinomycetes, Streptomyces. Penggunaan EM-4 sebagai dekomposer sampah selain bermanfaat dan mempunyai keunggulan sebagaimana disebutkan diatas, juga mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk membuat kompos dibandingkan dengan cara konvensional. Waktu yang singkat berarti juga merupakan penghematan sumberdaya yang dibutuhkan untuk pengelola sampah menjadi kompos. Namun demikian penggunaa teknologi EM-4 untuk pengelolaan sampah diperkotaan yang berwawasan lingkungan belum memasyarakat
    • …
    corecore